Lantai bilik shower biasanya memiliki desain anti selip. Material lantai seperti ubin atau batu anti selip dipilih untuk mengurangi risiko tergelincir akibat air. Selain itu, alas anti selip dapat dipasang atau pola bertekstur dapat digabungkan untuk lebih meningkatkan gesekan pada lantai, sehingga memastikan stabilitas bagi pengguna saat mandi.
Penutup pancuran walk-in sering kali dilengkapi dengan kaca pengaman. Pintu kaca atau partisi penutup pancuran terbuat dari kaca yang diperkuat dan menjalani perawatan khusus seperti peningkatan ketebalan atau tepi membulat untuk meminimalkan risiko kaca pecah atau tergores. Selain itu, film tahan ledakan dapat diaplikasikan pada pintu atau partisi kaca, sehingga jika kaca pecah, pecahannya akan menempel pada film tersebut, mencegahnya berhamburan dan menimbulkan bahaya.

Kontrol aliran air dan suhu di kamar mandi juga penting untuk keselamatan. Penutup pancuran walk-in biasanya dilengkapi perangkat kontrol termostatik untuk memastikan suhu air pancuran stabil, mencegah ketidaknyamanan atau cedera yang disebabkan oleh air yang terlalu dingin atau panas. Selain itu, arah dan laju aliran pancuran dapat diatur untuk menghindari kecelakaan yang disebabkan oleh aliran air yang berlebihan atau sudut semprotan yang tidak tepat.
Keamanan kelistrikan juga dipertimbangkan dalam bilik shower. Peralatan listrik di dalam selungkup, seperti lampu dan kipas angin, tahan air dan lembab, dan tindakan pembumian yang tepat telah diambil untuk mencegah kebocoran listrik atau kecelakaan sengatan listrik.
Desain ventilasi di penutup pancuran walk-in adalah aspek penting lainnya dari keselamatan. Ventilasi yang baik membantu mengurangi penumpukan kelembapan, menurunkan risiko pertumbuhan jamur, dan menjaga udara segar dan bersih, sehingga memberikan lingkungan mandi yang lebih nyaman bagi pengguna.
Menggabungkan aspek-aspek ini memastikan pengguna dapat menikmati pengalaman mandi dengan pikiran tenang.