Prinsip di baliknya Baki mandi ABS (Acrylonitrile Butadiene Styrene). rasa hangat saat disentuh terletak pada konduktivitas termal bahan dan kemampuannya menahan panas. Begini cara kerjanya:
1. Konduktivitas Termal: Konduktivitas termal adalah ukuran seberapa baik suatu bahan menghantarkan panas. ABS memiliki konduktivitas termal yang relatif rendah dibandingkan bahan seperti keramik, batu, atau logam. Artinya, ABS tidak langsung memindahkan panas dari tubuh Anda saat Anda menyentuhnya.
2. Sifat Isolasi: ABS memiliki sifat isolasi yang membantunya menahan panas. Ketika baki pancuran terkena suhu sekitar kamar mandi, suhu tersebut tidak akan cepat seimbang. Sebaliknya, ia mempertahankan sebagian panasnya, membuatnya terasa lebih hangat saat disentuh.
3. Interaksi Panas Tubuh: Saat Anda menginjak baki pancuran ABS, panas tubuh Anda tidak cepat diserap oleh bahan tersebut, sehingga permukaannya tetap hangat. Interaksi antara panas tubuh dan suhu permukaan baki pancuran menciptakan sensasi hangat saat Anda menyentuhnya.

4. Mengurangi Kehilangan Panas: Karena ABS menahan panas, hal ini mengurangi laju hilangnya panas dari permukaan. Hal ini terutama terlihat di lingkungan yang lebih dingin atau selama musim dingin, karena baki pancuran akan terasa kurang dingin saat disentuh.
Penting untuk diperhatikan bahwa baki pancuran ABS tidak menghasilkan panas sendiri; mereka mengandalkan lingkungan sekitar dan panas tubuh Anda untuk merasa hangat. Selain itu, tingkat kehangatan yang Anda rasakan akan bergantung pada faktor-faktor seperti suhu kamar mandi, ketebalan bahan ABS, dan berapa lama terkena suhu ruangan.
Karakteristik ABS ini dapat memberikan pengalaman mandi yang lebih nyaman dan menyenangkan, karena mengurangi guncangan awal saat menginjak permukaan yang dingin.